“Ada PIF di Saudi bagus, ada juga yang ADIA di Dubai bagus, ada Qatar Investment di Qatar yang bagus. Kita harus berani membuka diri benchmarking mana yang tidak bagus, mana yang bagus,” paparnya.
“Masa kita bikin Sovereign Wealth Fund yang segede ini, yang nomor 7 atau nomor 8, benchmarking-nya yang nggak bagus, berarti ya sama aja setback (kemunduran),” beber dia.
“Kita kasih lihat yang bagus dan yang diinvestasikan ini tadi kan, bukan sepertinya uang masyarakat diambil dari bank yang diinvestasi, bukan. Ini uang dividen (BUMN) yang dimasukkan ke investasi, itu loh. Ini supaya jangan kita berargumentatif yang jadi ini,” lanjut Erick.
(Feby Novalius)