JAKARTA – Pelaku Pasar Modal Indonesia optimistis dalam menghadapi kondisi perekonomian yang menantang. Hal ini terungkap dalam Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Dialog ini bertujuan membahas tantangan dan peluang yang ada di pasar modal Indonesia saat ini, serta inisiatif yang akan dilakukan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan melibatkan regulator, investor, dan professional di industri.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Republik Indonesia (RI) Inarno Djajadi menyampaikan, memiliki ruang komunikasi terbuka antara regulator, pelaku pasar, serta stakeholder lainnya merupakan perwujudan nyata dari sinergi, komitmen dan tanggung jawab kita bersama terhadap industri pasar modal dan perekonomian Indonesia.
Dari pemaparan yang disampaikan oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman, dapat disimpulkan bahwa kondisi pasar secara global telah mempengaruhi ketidakpastian pasar domestik akibat penyesuaian tarif antara AS dan negara-negara mitra dagangnya. Lalu, pasar juga masih mencermati arah kebijakan The Fed dan suku bunga global lainnya.
Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK I. B. Aditya Jayaantara juga turut menyampaikan beberapa usulan inisiatif implementasi kebijakan OJK dalam rangka menjaga stabilitas harga dengan memberikan ruang bagi investor untuk pengambilan dan penyesuaian operasional perdagangan untuk mendukung efisiensi pasar.
Beberapa kebijakan tersebut, yaitu penundaan pelaksanaan atau implementasi short selling dan pengkajian lebih lanjut terkait kebijakan buyback saham yang sebaiknya segera diizinkan tanpa perlu dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).