JAKARTA - Pemerintah melakukan efisiensi anggaran besar-besaran pada sejumlah kementerian dan lembaga negara. Hal ini disebut berdampak pada sejumlah indikator ekonomi termasuk pasar modal.
Untuk diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hampir sepekan sejak awal Februari 2025, indeks bahkan sempat menyentuh level 6.500-an. Analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan, penurunan IHSG salah satunya terdampak oleh kebijakan pemangkasan anggaran. Di mana, hal itu diyakini akan menyebabkan penurunan belanja kementerian dan daya beli masyarakat.
“Ini akan berpengaruh karena kementerian belanjanya akan berkurang dan berpengaruh ke sektor riil. Kalau rapat-rapat di hotel berkurang nanti sektor properti dan transportasi akan mengalami penurunan pendapatan,” kata Andhika dalam Maket Buzz IDX Channel pada Selasa (11/2/2025).
Selain itu, pemangkasan anggaran ini juga disebut berpengaruh pada sektor konstruksi, seperti akan adanya penundaan sejumlah proyek konstruksi yang akan menyebabkan pekerja dirumahkan, sehingga tidak lagi memiliki pendapatan dan tidak punya daya beli.
“Maka daya beli berkurang dan akan berpengaruh ke ekonomi kita,” imbuh Andhika.
Andhika menyebut, kebijakan ini tak hanya berpengaruh pada gerak indeks, tapi juga akan berpengaruh pada kinerja emiten di tahun ini. Penurunan laba dan pendapatan imbas kebijakan ini dikatakan akan mulai terlihat pada kuartal III hingga kuartal IV tahun ini.
“Jadi tampaknya pemerintah agar lebih berhati-hati membuat kebijakan baru yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat dan investor asing ke luar dari Indonesia,” tutur Andhika.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)