Adapun, dana yang digunakan untuk persediaan mencakup pembelian bahan baku dan proses produksi hingga menjadi barang jadi (finished good) guna memastikan kelancaran operasional produksi. Pengalokasian ini dilakukan untuk mengantisipasi permintaan pasar dan menjaga ketersediaan stok yang memadai.
Sementara, dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham milik pemegang saham penjual akan menjadi milik pemegang saham penjual. Perseroan tidak akan memperoleh bagian dari hasil penjualan saham milik pemegang saham penjual dan pemegang saham penjual akan menanggung seluruh biaya emisi yang berkaitan dengan penjualan saham tersebut.
Perseroan diperkirakan melantai di BEI pada 21 Maret 2025 mendatang dengan kode YUPI. Sebelum itu, penawaran umum atau offering akan dilaksanakan pada 17-19 Maret 2025.
Kemudian, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 19 dan 20 Maret 2025. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)