Kedua, Sandiaga mendukung penerapan kerangka kerja seperti ISO 38500 untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi. Pendekatan ini diharapkan dapat membuat bisnis digital di Indonesia tumbuh dengan lebih aman dan efisien.
Sandiaga juga menekankan peran faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam investasi digital. Dengan memanfaatkan big data dan analitik prediktif, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dengan mempertimbangkan transparansi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis.
Sandiaga juga menyoroti peran teknologi informasi, kecerdasan buatan, dan big data dalam membantu Pemerintah memantau harga bahan pokok selama Ramadhan dan Lebaran. Dengan pendekatan ini, stabilitas harga dan daya beli masyarakat dapat terjaga dengan lebih baik.
Presiden Direktur ISACA Indonesia Chapter sekaligus CEO Veda Praxis Syahraki Syahrir menyoroti perannya dalam meningkatkan kesadaran terhadap tata kelola digital, keamanan siber, privasi, dan kepercayaan digital sejak 2023.
“Jadi penting bagi Indonesia untuk menjaga lingkungan digital yang aman guna mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi digital,” tutupnya.
(Taufik Fajar)