Waspada Krisis Pangan! Begini Cara RI Tingkatkan Panen hingga Tiga Kali Setahun

Vebyola Lutfikaputri, Jurnalis
Minggu 23 Maret 2025 15:09 WIB
Upaya RI Tingkatkan Produktivitas Panen Jadi 3 Kali dalam Setahun. (Foto: Okezone.com/Bulog)
Share :

JAKARTA - Krisis global membuat banyak negara memperkuat ketahanan pangan, termasuk Indonesia. Salah satu yang dilakukan Indonesia adalah meningkatkan produksi panen menjadi tiga kali dalam setahun. 

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Indonesia mempunyai kemampuan dalam meningkatkan indeks pertanaman (IP) hingga 300, yang berarti tiga kali panen dalam setahun. Kalimantan Selatan pun menjadi salah satu daerah yang bisa mewujudkan hal tersebut. 

Hal ini ditegaskan secara langsung oleh Amran dalam kunjungannya ke panen padi di lokasi Optimasi Lahan (OPLAH) di Desa Maluka Baulin, Kabupaten Tanah Laut. 

Dengan luas lahan sawah mencapai 340.000 hektare dan produksi padi saat ini sebesar 1,7 juta ton, Kalimantan Selatan memiliki peluang besar untuk meningkatkan produksi beras secara signifikan. 

Amran meyakini dengan mengoptimalkan intensitas tanam, produksi padi di wilayah ini dapat melonjak menjadi 4-5 juta ton, menjadikannya kontributor utama dalam lumbung pangan nasional.

“Kementerian Pertanian mendorong Kalimantan Selatan untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) menjadi tiga kali setahun (IP300) guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan luas lahan sawah mencapai 340.000 hektare dan produksi saat ini sekitar 1,7 juta ton, peningkatan intensitas tanam bisa melipatgandakan produksi hingga 4-5 juta ton per tahun!” ujar Amran dikutip dari instagram resmi @kementrianpertanian, Minggu (23/3/25).

Kabupaten Tanah Laut dan Barito Kuala ditetapkan sebagai wilayah prioritas utama dalam upaya peningkatan produksi padi. Untuk mencapai target ini, pemerintah akan meningkatkan terkait optimasi lahan, perbaikan irigasi, penyaluran pupuk, serta modernisasi sektor pertanian.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya