Pegawai tersebut juga mengatakan bahwa kondisi Lulu Hypermarket yang memprihatinkan terjadi di semua store. Ia bahkan mengatakan bahwa tutupnya hypermarket asal Timur Tengah itu berlaku untuk seluruh kawasan di Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia dan Malaysia.
Pegawai itu juga menyampaikan ada lebih dari 100 orang pekerja yang terdampak dari tutupnya Lulu Hypermarket The Park Sawangan. Dari jumlah tersebut, sebagian merupakan karyawan tetap sebagian lagi merupakan karyawan kontrak.
"Pesangon dapet, paling cuma Rp30 juta, ditambah BPJS," lanjutnya.
Ia menduga, bangkrutnya Lulu Hypermarket karena biaya operasional yang lebih besar dibanding pendapatan. Terlebih banyak pegawai asing yang menjabat posisi strategis mendapat treatment khusus, misalnya rumah dinas dan tunjangan operasinal lainnya.
Selain itu juga karena banyaknya produk yang kurang cocok jika dijual di supermarket, misalnya sepatu.
"Walaupun marginnya besar (sepatu) tapi barang jarang keluar," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)