Anindya: Non Blok, RI Siap Jadi Penyeimbang AS-Cina

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Minggu 18 Mei 2025 07:23 WIB
Ketum Kadin soal Perang Dagang China-AS (Foto: Okezone)
Share :

2. Kunjungan ke AS

Selanjutnya, Anin juga mengungkap bahwa kunjungannya ke AS dua pekan sebelumnya, memperlihatkan kesamaan keinginan dari pelaku usaha AS dan Indonesia untuk menghindari dampak negatif dari kebijakan tarif.

"Mereka (pelaku usaha AS) benar-benar ingin segera menyepakati kesepakatan karena setiap kenaikan tarif akan mendorong inflasi," ujar Anin.

Adapun saat ini, nilai perdagangan Indonesia-AS tercatat sekitar USD40 miliar, dengan AS sebagai mitra dagang terbesar kedua Indonesia setelah Cina. Anin optimistis angka ini bisa naik dua kali lipat dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

"Kami bisa impor kedelai, gandum, kapas, daging, dan produk susu dari Amerika Serikat, dan di saat yang sama ekspor elektronik, furnitur, alas kaki, dan garmen. Selain itu, ada peluang kerja sama baru dalam hal mineral kritis," tutur Anin.

3. Indonesia Mainkan Peran

Di samping itu, Indonesia juga baru saja meluncurkan Sovereign Wealth Fund (Danantara) dengan aset kelolaan mencapai USD900 miliar, hal ini dapat dimanfaatkan untuk co-investment antara Indonesia dan AS.

Lebih lanjut, di tengah dinamika hubungan dagang global, Anin menyebut Indonesia berupaya memainkan peran sebagai jembatan ekonomi antar berbagai kekuatan besar dunia.

“Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN dan satu-satunya anggota G20 dari kawasan ini ingin memainkan peran serupa. Tujuan akhirnya adalah membawa kesejahteraan, baik bagi rakyat Indonesia maupun bagi dunia," imbuh Anin.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya