Alert! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Tak Sampai 5% pada 2025

Anggie Ariesta, Jurnalis
Senin 19 Mei 2025 15:03 WIB
Alert! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Tak Sampai 5% pada 2025 (Foto: Okezone)
Share :

2. Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Menghadapi tantangan tersebut, Andry menekankan bahwa peluang akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terbuka melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang efektif dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong investasi. 

Dia mencontohkan sektor pertanian yang menunjukkan kinerja impresif berkat program intensifikasi seperti pompanisasi dan distribusi pupuk. Peningkatan produktivitas juga diharapkan melalui upaya ekstensifikasi, termasuk pembukaan lahan baru yang terencana.

“Sektor-sektor terkait mobilitas, seperti transportasi, perhotelan, informasi dan komunikasi, serta hiburan, terus menopang pertumbuhan. Pergeseran gaya hidup menuju konsumsi berbasis pengalaman mendorong perputaran ekonomi di sektor jasa,” ungkap Andry.

Lebih lanjut, Andry menilai bahwa harga komoditas yang masih relatif tinggi memberikan kontribusi positif terhadap kinerja ekspor dan pendapatan perusahaan. “Meski terjadi koreksi harga, margin masih berada dalam level wajar dan mendukung stabilitas sektor eksternal,” imbuhnya.

Berdasarkan analisis Tim Ekonom Bank Mandiri, kebijakan moneter Bank Indonesia diperkirakan akan tetap akomodatif sepanjang tahun 2025, dengan potensi pelonggaran kebijakan terbuka selama stabilitas harga dan nilai tukar rupiah tetap terjaga. Sementara itu, percepatan realisasi belanja pemerintah dinilai akan menjadi bantalan penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Dari sisi daya beli, riset Mandiri Spending Index (MSI) hingga 11 Mei 2025 mencatat level 257,9 poin, yang mencerminkan pemulihan belanja masyarakat pasca-Lebaran. Libur Hari Buruh dan Waisak menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, terutama pada kategori transportasi dan perjalanan.

“Belanja masyarakat tercatat naik signifikan di awal Mei, meski kemudian mengalami normalisasi wajar. Provinsi tujuan wisata seperti DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mencatat kenaikan tertinggi selama periode libur panjang,” jelas Andry.

Sementara itu, hingga kuartal I 2025, fungsi intermediasi perbankan menunjukkan moderasi dengan pertumbuhan kredit sebesar 9,16% (year-on-year) pada Maret 2025 secara industri. Meskipun demikian, likuiditas menjadi lebih ketat dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 4,75%dan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat menjadi 88%.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya