2. Isu-Isu Ketenagakerjaan
Di sisi lain, Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban menyoroti pentingnya kolaborasi dan pendekatan dialog sosial dalam menyelesaikan isu-isu ketenagakerjaan. “Kita tak bisa terus menggunakan pendekatan naming and shaming. Perlu ruang dialog yang sehat agar pekerja merasa aman dan mau terlibat dalam serikat,” ungkapnya.
Elly juga menyinggung tantangan ketimpangan kapasitas antara serikat pekerja dan pengusaha dalam hal riset dan pelaporan publik. “Buruh sering kalah dalam narasi karena tidak punya akses pendanaan untuk membuat kajian. Padahal banyak praktik baik di lapangan yang tidak terdokumentasikan,” jelasnya.
Meski demikian, dia mengapresiasi inisiatif perusahaan-perusahaan membuka ruang kolaborasi dan melibatkan pekerja dalam proses pengambilan kebijakan.
“Kami ingin hadir bukan sekadar menuntut, tapi juga memberi kontribusi untuk keberlangsungan bisnis,” tegasnya.
(Dani Jumadil Akhir)