"Nah ini yang kurang, yang kurang knowledge di daerah," jelasnya.
Dia memahami kekhawatiran terkait skema pembiayaan yang bersifat pinjaman, bukan hibah.
Dia pun menekankan pentingnya penyebaran informasi yang jelas dan pendampingan yang intensif agar para pelaku di desa memahami tujuan dari program Kopdes.
"Yang lain lagi, masalah itu kan dana harus dikembalikan ya. Nah mungkin mereka takutnya sekarang kalau gagal terus gimana gitu kembalikannya. Jadi memang sekali lagi knowledge atau bentuknya itu belum sampai ke daerah untuk bisa meyakinkan. Jadi informasinya juga belum sampai ke bawah dengan jelas," tandasnya.
(Taufik Fajar)