Mamit menyatakan, perusahaan telah menginternalisasi prinsip ESG secara menyeluruh dalam sistem operasional dan tata kelola. “Salah satu contohnya adalah pengembangan integrated farming system yaitu pemanfaatan lahan tidak produktif untuk penanaman tanaman biomassa sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi sekaligus pemberdayaan masyarakat", ujarnya.
Dalam aspek internal, Mamit mengungkapkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menciptakan harmonisasi budaya kerja paska terbentuknya Holding dan Subholding PLN. “Kami terus membangun kolaborasi lintas direktorat dan meningkatkan tingkat keterlibatan pegawai atau employee engagement," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga fokus pada isu-isu prioritas seperti lingkungan, pendidikan, pengembangan UMKM serta menciptakan lingkungan kerja yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kami ingin hadir sebagai mitra strategis bagi masyarakat, memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi kehidupan mereka. Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan karyawan yang bahagia, didengarkan, serta aktif berkontribusi dalam pertumbuhan Perusahaan," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)