“Ini adalah langkah penting untuk mempercepat adopsi transportasi publik yang modern di Indonesia,” kata Vira.
“Dengan contactless, pengguna cukup tap kartu atau gawai tanpa harus membawa uang tunai. Cepat, mudah, dan aman,” tambahnya.
Selain memudahkan mobilitas warga lokal, sistem ini juga diharapkan bisa membantu wisatawan mancanegara yang selama ini kesulitan memahami sistem pembayaran transportasi di Indonesia.
Dengan sistem baru ini, wisatawan cukup menggunakan kartu Visa yang biasa mereka pakai di negara asal untuk naik kereta bandara hingga ke pusat kota Jakarta.
Sistem pembayaran ini mencakup enam stasiun kereta bandara: Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Batu Ceper, Rawa Buaya, Duri, BNI City, dan Manggarai.
Ke depannya, integrasi dengan moda transportasi lain seperti MRT, LRT, Transjakarta dan KRL juga terus dikembangkan.
Inovasi ini juga dinilai sejalan dengan agenda nasional, seperti mendorong digitalisasi pembayaran yang diinisiasi oleh Bank Indonesia serta mendukung target Pemprov DKI Jakarta menjadi salah satu dari 50 kota global dunia pada 2029.
Selain itu, layanan ini juga berperan dalam pencapaian target 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata.
“Kita ingin agar dari bandara ke pusat kota Jakarta itu bisa cepat, mudah, dan nyaman. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal membangun pengalaman yang lebih baik untuk semua orang yang bepergian di Indonesia,” jelasnya.
(Taufik Fajar)