Dalam dunia kerja, para lulusan Teknik Nuklir justru memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam berbagai bidang strategis dari energi terbarukan, eksplorasi sumber daya alam, hingga teknologi kesehatan modern seperti radiologi.
Lulusan Teknik Nuklir memiliki banyak pilihan karier. Mereka dapat bekerja di perusahaan minyak dan tambang, dengan rata-rata gaji sekitar Rp7 juta per bulan.
Mereka juga banyak dibutuhkan di sektor energi dan riset, baik di perusahaan swasta maupun instansi pemerintah seperti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang masing-masing menawarkan gaji awal berkisar antara Rp5 juta hingga Rp6 juta per bulan.
Mengutip data dari situs pemeringkat gaji global SalaryExpert pada Minggu, (29/6/2015) rata-rata gaji seorang engineer nuklir di Indonesia per tahun mencapai Rp460 juta, atau sekitar Rp38 juta per bulan.
Untuk level pemula (entry level), gaji berada di angka Rp324 juta per tahun (sekitar Rp27 juta per bulan), sedangkan untuk posisi senior bisa menembus Rp580 juta per tahun atau lebih dari Rp48 juta per bulan.
Rata-rata gaji tahunan lulusan Teknik Nuklir di Indonesia sebesar Rp355 juta, dengan rentang antara Rp166 juta hingga Rp560 juta per tahun, tergantung pada lokasi kerja, pengalaman, serta sektor tempat mereka bernaung.
Dengan berbagai pilihan karier dan potensi gaji yang kompetitif, tidak berlebihan jika Teknik Nuklir disebut sebagai salah satu jurusan teknik dengan masa depan cerah.
Meskipun masih belum populer dibandingkan jurusan teknik lain seperti elektro atau mesin, lulusan Teknik Nuklir nyatanya punya peluang besar untuk membangun karier yang prestisius dan berpenghasilan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
(Taufik Fajar)