JAKARTA – Segini harta kekayaan Madam Pang, Presiden Federasi Sepak Bola dan CEO perempuan tersukses Thailand. Nama Nualphan Lamsam, atau yang lebih dikenal sebagai Madam Pang, bukan hanya besar di lapangan hijau, tetapi juga di dunia bisnis dan politik Thailand.
Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Thailand (FAT )dan juga Presiden klub Port FC.
Di balik kiprah publiknya yang mencolok, kekayaan Madam Pang juga menyita perhatian publik sebab total kekayaannya diperkirakan mencapai Rp10,8 triliun.
Angka itu diperoleh dari sejumlah lini usaha yang dikelolanya, terutama sebagai CEO Muang Thai Insurance, salah satu perusahaan asuransi terbesar di Thailand.
Dirangkum Okezone, Kamis (24/7/2025), perusahaan tersebut berhasil membukukan pendapatan USD338 juta (sekitar Rp4,9 triliun) tahun lalu, dengan pertumbuhan sebesar 9,3 persen meski sempat diterpa dampak pandemi.
Sebagai figur publik, Madam Pang juga menjadi sorotan karena perannya dalam dunia olahraga.
Baru-baru ini, ia terlibat dalam ketegangan dengan Masatada Ishii, pelatih Timnas Thailand, setelah laga Piala AFF 2024 kontra Malaysia. Perselisihan itu terjadi seusai pertandingan.
Ishii menginginkan pemain segera ke ruang ganti, sementara Madam Pang meminta mereka tetap menyapa suporter sebagai bentuk penghormatan.
Meski sempat memanas, konflik tersebut tidak berlarut. Ishii sudah menyampaikan permintaan maaf melalui pesan Line dan mengakui kesalah pahamannya.
Keturunan Konglomerat, Perempuan Paling Berpengaruh di Asia
Madam Pang berasal dari keluarga konglomerat Thailand, keluarga Lamsam, pendiri Kasikorn Bank (KBank), salah satu lembaga keuangan terbesar di Negeri Gajah Putih dengan aset lebih dari USD98 miliar.
Lahir pada 1966, ia mengenyam pendidikan di Universitas Chulalongkorn dan meraih gelar Master dari Universitas Boston, Amerika Serikat.
Dengan latar belakang tersebut, tak heran bila Forbes memasukkan namanya dalam daftar 50 Perempuan Paling Berpengaruh di Asia (Forbes 50 Over 50 Asia) pada 2022.
Tak hanya sukses secara korporasi, ia juga menjadi pelopor dalam impor produk mewah, termasuk tas Hermes dan mobil Audi melalui perusahaannya, Meister Technik Co.
Selain bisnis dan olahraga, ia juga aktif di dunia politik sebagai kader Partai Demokrat Thailand, bahkan pernah menjabat Sekjen partai dari 2006 hingga 2016.
(Taufik Fajar)