Pihaknya kini tengah menunggu terbitnya revisi Perpres yang akan memacu percepatan dan perluasan industri PLTSa/PSEL di Indonesia. Diketahui, pemerintah pusat saat ini tengah menyelesaikan revisi aturan terkait industri tersebut, yang dilakukan demi menyederhanakan proses perizinan, pengelolaan, dan pembayaran. Direncanakan, secara nasional penyediaan fasilitas PLTSa/PSEL akan diperluas hingga ke 33 kota diseluruh Indonesia.
Sementara itu, pendapatan OASA sepanjang tahun 2024 mencapai 66,78 miliar, atau meningkat sebesar Rp22,62 miliar (51,24%) dari tahun sebelumnya. Saat ini, revenue perusahaan didapat dari kontribusi sejumlah lini bisnis OASA, antara lain jasa konstruksi, jasa konsultasi pengelolaan limbah, dan penjualan barang yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 71,08%, 16,47%, dan 12,45%.
"Tahun-tahun ini kami fokus pada tahap investasi. Kami tengah menyiapkan sejumlah proyek yang akan segera berkontribusi signifikan bagi pendapatan Perseroan,” kata Bobby.
OASA juga melaporkan perubahan susunan direksi perusahaan yakni posisi Direktur Keuangan perusahaan dari sebelumnya Cendy Hadiputranto digantikan oleh Soraya Inderasari.
(Dani Jumadil Akhir)