Purbaya Minta DPR Awasi APBN: Jangan Ekonomi Mau Runtuh, Baru Tahu Kita

Feby Novalius, Jurnalis
Selasa 23 September 2025 12:41 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi berharap DPR RI terus aktif mengawasi dan mengoreksi kebijakan pemerintah. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berharap DPR RI, khususnya Badan Anggaran (Banggar), terus aktif mengawasi dan mengoreksi kebijakan pemerintah, terutama dalam penyerapan anggaran. Dirinya mengingatkan agar jangan sampai pemerintah kembali kecolongan hingga berujung pada ancaman keruntuhan ekonomi seperti yang pernah terjadi.

"Pak Said (Ketua Banggar) hati-hati sekali dan saya terima kasih sekali atas dukungannya, sehingga saya tidak terlalu koboi banget gitu pak, sehingga kita jaga kesinambungan fiskal kita. Ini masukan baik dari DPR dan Banggar, ada kontrol dari Banggar sehingga kami tidak semena-mena menggunakan anggaran kami," ujar Purbaya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/9/2025).

Selain itu, Purbaya juga berharap ke depan DPR atau Banggar juga memberikan masukan dan memonitor penyerapan anggaran pemerintah.

"Kalau kebanyakan nganggur tolong dikasih tahu lagi pak. Jangan kaya kemarin-kemarin, udah mau runtuh ekonominya baru kita tahu, ya pak. Jadi Banggar tolong kasih masukan, kami akan jalankan masukan dari DPR karena tujuan kita menciptakan masyarakat adil dan makmur," kata Purbaya.

Stimulus Bansos Minyak Goreng

Pemerintah memberikan tambahan stimulus ekonomi dalam paket 8+4+5. Salah satu yang akan diberikan adalah bantuan sosial (bansos) berupa 2 liter minyak minyak goreng Minyakita. 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa sebenarnya dirinya siap untuk memberikan bansos minyak goreng sebanyak 5 liter. Namun dengan kesepakatan bersama Banggar DPR RI, diputuskan tambahan stimulus tersebut menjadi 2 liter minyak goreng. 

Purbaya pun menceritakan proses penambahan paket stimulus ekonomi tersebut. Ketika itu Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah meminta adanya tambahan bansos pangan selain beras, berupa minyak goreng. 

"Pemerintah mengusulakn masing-masing bulan satu liter tadinya. Pak Said (Ketua Banggar) minta dua. Kenapa dua? ya udah lima aja sekalian," ungkap Purbaya. 

Setelah itu, kata Purbaya, Ketua Banggar dengan segalam perhitungan matang, memutuskan supaya bansos minyak goreng diberikan hanya 2 liter saja. 

"Yang gak berani Pak Said. Jadi jangan salahkan saya, Pak Said minta dua ya udah saya kasih dua," ujarnya. 

 

Dihadapan anggota DPR, Purbaya meyakinkan bahwa pemerintah masih memiliki anggaran yang besar. Apalagi bila ada anggaran-anggaran yang tak terserap, dapat diperuntukan menjadi bantuan sosial. 

"Pasti kan banyak tuh anggaran-anggaran tidak terserap, dari pada nongkorng di sana, di BI atau di rekening pemerintah. Saya bagikan ke masyarakat dalam bentuk subsidi tadi," ujarnya. 

Oleh karean itu, lanjut Purbaya, bila penyaluran bansos minyak goreng selama dua bulan ke depan terasa masih kurang, pemerintah siap menambahkan atau melanjutkannya lagi. Adapun bansos pangan akan mulai disalurkan di Oktober dan November 2025. 

"Kalau masih kurang kita tambahkan lagi. Jadi bapak (Ketua Banggar) tidak usah takut, yang takut Pak Said rupanya dikasih lima, mintanya turun ke dua. Menurut saya aneh, kan saya yang punya uang, harunya dia oke," ujarnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya