Dia menyebut, pemantauan dan evaluasi rutin melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus dilakukan demi menjaga stabilitas ekonomi.
Sementara itu, Provinsi Kalimantan Barat, melalui Sekda Harisson, menyatakan siap menindaklanjuti arahan Mendagri. Ia menyoroti komoditas strategis seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras sebagai penyumbang utama inflasi, serta menekankan pentingnya koordinasi dengan kabupaten/kota, Bulog, Satgas Pangan, hingga pelaku usaha. Harisson juga menegaskan akan memanfaatkan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) untuk mengantisipasi kenaikan harga sejak awal.
“Kami di Kalbar berkomitmen menjaga stabilitas harga agar inflasi daerah tetap terkendali dan sejalan dengan target nasional,” tegas Harisson.
Dengan langkah-langkah strategis seperti pemantauan harga di lapangan, pemerataan distribusi pangan, serta koordinasi erat antara pusat dan daerah, dia meyakini stabilitas harga terjaga, daya beli masyarakat terlindungi, dan inflasi daerah tetap sejalan dengan target nasional.
(Feby Novalius)