Seiring pertumbuhan transaksi, Antony menekankan pentingnya regulasi adaptif. Kepastian hukum terhadap platform berizin menjadi fondasi bagi perkembangan industri yang berkelanjutan.
“Industri aset kripto hanya akan memberikan multiplier effect bagi ekonomi nasional jika semua pemangku kepentingan, termasuk regulator dan pelaku pasar, bekerja sama supaya semua pihak punya kesempatan yang sama dan transparan,” jelas Antony.
Selain itu, Antony menyoroti aspek pengawasan. Pihaknya percaya bahwa tindakan preventif terhadap platform ilegal adalah kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mencegah praktik merugikan investor.
“Kami melihat pengawasan proaktif bukan sekadar kewajiban regulator, tapi juga tanggung jawab ekosistem untuk memastikan investor terlindungi dan pasar tetap sehat,” tambah Antony.
Pasar global juga menjadi faktor penentu sentimen investor lokal. Volatilitas harga aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum dipengaruhi oleh dinamika geopolitik dan kebijakan moneter internasional, termasuk hubungan dagang AS–Tiongkok dan keputusan The Fed.
“Investor yang cerdas harus selalu adaptif terhadap fluktuasi global. Kesadaran ini merupakan bagian dari literasi finansial modern yang kami dorong, agar keputusan investasi lebih strategis dan tidak semata mengikuti sentimen pasar,” ujar Antony.
Dalam pengembangan teknologi, Antony menekankan bahwa inovasi platform trading yang aman dan efisien sangat krusial agar investor dapat bertransaksi dengan nyaman dan cepat, bahkan di tengah lonjakan volume transaksi.
“Kami terus memperkuat infrastruktur digital untuk menangani beban transaksi tinggi sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Ini menjadi keunggulan kompetitif bagi pasar lokal,” tambah Antony.
Sejalan dengan itu, literasi pasar tetap menjadi fokus utama. Program edukasi ke ranah akademisi dan masyarakat yang berkesinambungan diyakini mampu mengurangi risiko kesalahan investasi akibat ketidakpahaman produk. “Edukasi harus menjangkau semua lapisan masyarakat. Investor yang memahami risiko dan peluang pasar akan mengambil keputusan lebih rasional, bukan emosional,” kata Antony.
Pihaknya menegaskan bahwa kombinasi regulasi yang adaptif, literasi masyarakat, inovasi produk, dan kolaborasi strategis menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang industri kripto Indonesia. “Momentum pertumbuhan ini harus dimanfaatkan secara bijak agar industri kripto tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif,” tutup Antony.
Dengan capaian transaksi yang melampaui Rp446 triliun di Indonesia, serta volume YTD Rp164,2 triliun hingga tanggal 20 Oktober 2025 di Indodax, industri aset kripto Indonesia membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pilar penting dalam ekonomi digital, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ekosistem keuangan modern.
(Dani Jumadil Akhir)