Meski belum ada kepastian, BI menegaskan akan terus berupaya agar QRIS Tap dapat digunakan di perangkat Apple. Himawan mengakui pentingnya hal ini, mengingat jumlah pengguna iPhone di Indonesia cukup besar.
“Tapi intinya kita coba, karena memang banyak juga segmen masyarakat kita yang menggunakan Apple, termasuk saya sebenarnya. Jadi saya jualan QRIS Tap, tapi enggak pakai QRIS Tap. Tapi ke depan kita coba terus lah, kita coba mulai bertemu dengan Apple,” kata dia.
Lebih lanjut, Himawan menjelaskan bahwa saat ini penggunaan QRIS Tap masih difokuskan pada sektor transportasi. Meski begitu, teknologi tersebut sebenarnya juga dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai merchant.
“BCA, Nobu itu sudah bisa dilakukan (pembayaran menggunakan QRIS Tap). Tapi memang menyasar segmen utamanya adalah sektor transportasi, makanya 12 provinsi secara serta juga sudah mulai mengimplementasikan QRIS Tap di bus-bus mereka gitu ya, di bus-bus mereka, Transbus, Damri, dan MRT. Nah ini dalam waktu dekat, doain mudah-mudahan MRT, LRT juga bisa jalan,” ungkap Himawan.
Dengan rencana kolaborasi ini, BI berharap penggunaan QRIS Tap semakin meluas di berbagai platform dan perangkat, memperkuat transformasi digital di sektor pembayaran nasional.
(Dani Jumadil Akhir)