Prabowo menyetujui ada tambahan 30 rangkaian baru KRL. Prabowo memerintahkan Dirut PT KAI Bobby Rasyidin untuk menyelesaikan puluhan rangkaian baru itu dalam waktu singkat. Prabowo menyatakan akan memberi dana Rp5 triliun untuk penambahan rangkaian KRL.
“Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat demi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan. Jadi saudara-saudara, yang saya minta harus dilaksanakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, secepatnya,” ujar Prabowo.
Prabowo kemudian bertanya berapa lama penyelesaian tambahan 30 rangkaian KRL baru ke Bobby. Dia kemudian memberi tenggat waktu satu tahun untuk menyelesaikannya.
“Bisa berapa bulan, Dirut KAI? Berapa?,” tanya Prabowo.
6 bulan pak,” jawab Bobby.
“Ini didengar loh. 6 bulan? Sudahlah, kita kasih saya 1 tahun. Nanti dia stres tidak bisa tidur ya kan?,” ucap Prabowo disambut tawa para tamu yang hadir.
“Tenang aja, kalau kau bisa 6 bulan oke, tapi satu tahun, ini rakyat yang saksi ya. Jadi ada tambahan 30 rangkaian baru," pungkasnya.
Presiden Prabowo menginstruksikan penambahan rangkaian KRL Jabodetabek. Prabowo menyetujui alokasi anggaran hingga Rp 5 triliun. Prabowo menyebut KRL sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kalau orang kaya dia bisa naik pesawat, dia bisa naik mobil. Tapi rakyat sebagian besar akan merasa manfaat daripada kereta api. Untuk itu kereta api kita harus saya kasih petunjuk, akan kita perluas, akan kita perbesar," ujar Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan Dirut PT KAI Bobby Rasyidin telah menyatakan KRL membutuhkan tambahan rangkaian. Prabowo menyetujui penambahan rangkaian KRL Jabodetabek.
Adapun total kebutuhan untuk menambah 30 rangkaian KRL disebut mencapai Rp4,8 triliun. Prabowo menyatakan siap mengalokasikan Rp5triliun untuk pengadaan 30 rangkaian baru KRL.
“Untuk Jabodetabek, Dirut PT KAI mengatakan harus membuat tambahan gerbong. Gerbong atau rangkaian? 30 rangkaian, rangkaian baru. Satu rangkaian butuh uang 9 juta dolar. Beliau ajukan. Totalnya 4,8 triliun. Bener?" kata Prabowo sembari bercakap dengan Dirut KAI.
"Saya setujui. Bahkan saya alokasi, bahkan beliau ajukan Rp4,8 triliun, saya setujui. Tidak, tidak Rp4,8 triliun. Rp5 triliun saya setujui. Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat tapi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan," tegas Prabowo.
(Dani Jumadil Akhir)