RI Ajak Dunia Kolaborasi Selamatkan Mangrove di COP 30 Brasil

Feby Novalius, Jurnalis
Rabu 12 November 2025 20:13 WIB
Indonesia mengundang dunia untuk berkolaborasi menjaga hutan mangrove. (Foto: Okezone.com/Pesona Mangrove)
Share :

JAKARTA - Indonesia kembali unjuk kepemimpinan iklim dunia di forum COP 30 UNFCCC, Brasil. Melalui World Mangrove Center (WMC), Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki mengundang dunia untuk berkolaborasi menjaga hutan mangrove, salah satu benteng alami terpenting dalam menghadapi perubahan iklim.

“Kepemimpinan Indonesia melalui WMC tidak hanya sekadar simbol, melainkan bentuk upaya nyata yang berbasis sains, teknologi, dan inovasi; mengikuti kebijakan pengelolaan mangrove yang berkelanjutan, mengedepankan pemberdayaan masyarakat, serta memperkuat dukungan kolaborasi dan kerja sama internasional melalui berbagai platform, baik bilateral maupun multilateral seperti UNEA, UNFCCC, CBD, South-South Collaboration, dan lain sebagainya,” ujar Wamenhut dalam World Mangrove Center: Showcasing Global Efforts on Mangrove Rehabilitation and Conservation, Selasa, 11 November 2025, pada COP 30 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Belém – Brasil, Rabu (12/11/2025).

Mangrove Indonesia memiliki luasan terbesar di dunia yang mencapai 3,44 juta hektare. Ekosistem mangrove memiliki peran yang signifikan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta memainkan peran penting bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir, tidak hanya lokal dan regional, tetapi juga berdampak secara internasional.

Sejak Paris Agreement 2016 dan kepemimpinan Indonesia di G20 2022, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dan melakukan upaya-upaya nyata (leading by example) melalui program rehabilitasi dan konservasi mangrove.

Komitmen dan upaya nyata tersebut diwujudkan melalui target dan program peningkatan cadangan karbon sektor mangrove sebagai salah satu kontributor utama Nationally Determined Contribution (NDC) melalui upaya pencapaian Net Sink Carbon pada sektor Forests and Other Land Uses (FOLU) pada tahun 2030.

“Oleh karena itu, Indonesia mengemban tanggung jawab yang besar dan menempatkan Indonesia sebagai global leader dalam upaya penyelamatan mangrove dunia melalui upaya rehabilitasi dan konservasi,” tegas Wamenhut.

 

Pada kesempatan dialogue session ini, pembicara dari Kementerian Lingkungan Hidup Sri Lanka, JICA Jepang, World Bank, serta GGGI menyampaikan pandangannya. Pembicara dari Sri Lanka menyampaikan perlunya upaya peningkatan implementasi pengelolaan mangrove berkelanjutan yang sejalan dengan komitmen Resolusi UNEA 4 tentang global health of mangrove through sustainable mangrove management.

Penguatan peran Bali Mangrove Information Center dalam kerangka WMC menjadi perhatian dari JICA Jepang sebagai modalitas pengembangan hub internasional. Sementara pembicara dari World Bank dan GGGI menyampaikan pentingnya upaya pengembangan kerja sama multistakeholder dan mobilisasi sumber daya, termasuk pengetahuan dan pembiayaan yang implementatif dalam mendukung upaya pengelolaan mangrove.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya