Ekonomi Hijau, RI Perkuat Pembiayaan Karbon dan Hutan Berkelanjutan

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 17 November 2025 08:08 WIB
Indonesia menegaskan komitmen dalam memperkuat tata kelola karbon dan pembiayaan iklim berbasis hutan. (Foto: okezone.com/Kemenhut)
Share :

JAKARTA - Indonesia menegaskan komitmen dalam memperkuat tata kelola karbon dan pembiayaan iklim berbasis hutan. Pemerintah dan dunia usaha menyampaikan arah kebijakan nasional menuju pencapaian FOLU Net Sink 2030 serta langkah memperkuat Carbon Economic Value (Nilai Ekonomi Karbon/NEK) sebagai pendorong transformasi ekonomi hijau.

Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan Iklim Haruni Krisnawati menjelaskan, keberhasilan Indonesia dalam tata kelola REDD+ dibangun dari integritas data, konsistensi kebijakan, serta kemampuan menekan deforestasi hingga lebih dari 60 persen selama satu dekade terakhir. Menurutnya, keberhasilan tersebut menjadi fondasi kuat untuk mendorong pembiayaan iklim yang lebih luas.

“Pengalaman Indonesia membuktikan bahwa keberhasilan REDD+ tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis menghitung emisi, tetapi juga oleh tata kelola yang jelas, integritas data, dan kepemilikan yang kuat dari tingkat lokal hingga nasional,” ujar Haruni, Senin (17/11/2025).

Dia menjelaskan, penerapan NEK melalui Peraturan Presiden No. 110/2025 menciptakan arsitektur nasional yang menyatukan mekanisme pasar dan non-pasar dalam satu kerangka yang transparan dan akuntabel. Kerangka tersebut mendukung percepatan pencapaian FOLU Net Sink 2030 sekaligus memberi kepastian bagi investasi karbon yang berintegritas.

Haruni menambahkan bahwa penguatan NEK bertujuan memastikan manfaat ekonomi dari penurunan emisi dapat langsung dirasakan masyarakat dan pelaksana di tingkat tapak. Sistem Registri Nasional digunakan untuk menelusuri pergerakan setiap unit karbon secara transparan, mulai dari verifikasi hingga transaksi.

Sementara itu, Direktur Tata Kelola Penerapan Nilai Ekonomi Karbon, Kementerian Lingkungan Hidup, Wahyu Marjaka, menyatakan, terbitnya Perpres No. 110/2025 akan semakin memperkuat instrumen pembiayaan untuk mendukung pencapaian aksi mitigasi FOLU Net Sink 2030.

"Perdagangan karbon dan pembayaran berbasis kinerja menjadi instrumen penting dari nilai ekonomi karbon, yang keduanya akan saling melengkapi dan memperkuat," kata Wahyu.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya