Percepatan Energi Terbarukan Jadi Senjata Lawan Mafia Migas

Feby Novalius, Jurnalis
Selasa 18 November 2025 17:57 WIB
Langkah pemerintah dalam memerangi mafia migas. (Foto: Okezone.com/Feby)
Share :

JAKARTA - Pemerintah dinilai perlu memberdayakan BUMN energi secara optimal untuk memerangi mafia migas. Cara ini menjadi upaya mempersempit ruang gerak para mafia.

“Saya mendukung penuh langkah pemerintah dalam memerangi mafia migas. Memberdayakan BUMN energi juga menjadi sebuah keniscayaan,” kata Pengamat Energi Ali Ahmudi, Selasa (18/11/2025).

Ketua Kelompok Kajian Ketahanan Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan (KEPB) Pranata SPPB UI ini menilai langkah menetapkan Muhammad Riza Chalid (MRC) sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah 2018–2023 sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah mulai serius membongkar aktor-aktor besar yang telah lama menguasai sektor energi nasional.

“Saya mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka. Riza menjadi tokoh di balik mafia migas yang telah terlalu lama mengakar dalam tata kelola energi. Dan ini bukti bahwa pemerintah serius dalam mengurai kasus mafia migas,” ujarnya.

Ali juga mendorong pemerintah mempercepat transisi energi menuju sumber energi nonfosil dan energi terbarukan. Selain karena masih minim pemain besar, sektor ini bisa menjadi penyeimbang untuk pemenuhan suplai-demand.

“Pengaturan keseimbangan ini bisa terjadi apabila negara melirik sumber energi nonfosil atau energi yang terbarukan, yang memang belum banyak 'pemain' akrab dengan sektor ini,” katanya.

 

Ia juga menekankan pentingnya political will pemerintah untuk menjadikan energi terbarukan sebagai pilihan yang layak dan mudah diakses masyarakat. Edukasi menjadi kunci agar publik bersedia beralih dari energi fosil ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Diperlukan political will. Pemerintah, akademisi, dan stakeholder energi harus terlibat mengedukasi masyarakat. Kalau masyarakat beralih ke energi terbarukan, pemain lama di sektor energi fosil makin kehilangan ‘lapangan bermain’,” ujarnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya