“Kalau 100 kali lipat saja dari Rp24 triliun, itu jadi Rp2.400 triliun,” jelasnya.
Potensi besar juga datang dari air kelapa yang jika dikemas baik mampu mencapai nilai Rp2.400 triliun. Jika digabungkan dengan nilai hilirisasi kelapa, totalnya mencapai Rp5.000 triliun atau setara satu setengah APBN.
Selain itu, komoditas gambir, yang 80 persen suplai dunia berasal dari Indonesia dinilai memiliki potensi hilirisasi besar untuk produk seperti sampo, sabun, tinta, hingga kosmetik. Nilainya diprediksi bisa mencapai Rp5.000 triliun.
“Baru dua komoditas saja, kelapa dan gambir, nilai hilirisasinya sudah Rp10.000 triliun. Itu tiga tahun APBN,” katanya.
Amran kembali menegaskan bahwa kemudahan perizinan menjadi kunci tercapainya potensi tersebut. Ia meminta seluruh pihak, terutama pemerintah, memberikan pelayanan terbaik bagi para investor dan pengusaha.
"36 juta lapangan kerja tercipta, dan itu pasti bisa. Tapi syaratnya apa? Permudah mereka, legalitas. Kita harus layani mereka. Teman-teman yang mau investasi, jangan dipersulit, pasti ini jadi," tandasnya.
(Taufik Fajar)