Dia menjelaskan, tema Harmony of Peace dipilih karena relevan dengan kondisi dunia dan pasar keuangan yang diwarnai ketidakpastian. Sepanjang awal tahun, pasar modal global maupun domestik sempat mengalami berbagai gejolak, namun menjelang akhir tahun situasi mulai mereda.
"Setahun ini kita seperti naik turun gunung, penuh tantangan dan membutuhkan keseimbangan. Bukan hanya keseimbangan pasar, tetapi juga keseimbangan di hati dan pikiran. Harmoni sangat dibutuhkan untuk menghadapi ketidakpastian, dan damai adalah anugerah dari Tuhan," kata Armand.
Melalui perayaan ini, ia berharap seluruh emiten dan pemangku kepentingan pasar modal dapat semakin bersatu dalam semangat kebersamaan untuk memajukan pasar modal Indonesia. "Di hari Natal ini, kita juga mendoakan agar damai selalu menyertai kita semua," tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum Pelayanan Oikumene Pasar Modal (POPM), Lily Widjaja, menilai tema Harmony of Peace sangat tepat untuk konteks saat ini. Menurutnya, harmoni dan kedamaian merupakan fondasi penting tidak hanya dalam bekerja, tetapi juga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Kita perlu harmoni dan damai agar bisa bekerja dengan baik dan hidup dengan tenang. Kelahiran Yesus sendiri membawa pesan damai, sehingga perayaan Natal ini menjadi momentum yang sangat tepat untuk menghayati makna tersebut," ujar Lily.
Perayaan Natal Bersama Pasar Modal ini juga dihadiri oleh Romo Yustinus Ardianto, yang turut memberikan pesan rohani tentang pentingnya damai dan harmoni di tengah dinamika kehidupan dan tantangan zaman. Acara berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan, mencerminkan semangat persatuan di kalangan insan pasar modal Indonesia.
(Taufik Fajar)