JAKARTA - Pemerintah mempercepat pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Bahkan bantuan terus berdatangan bagi korban bencana Sumatera. Tercatat, 3 ton bantuan telah didistribusikan ke wilayah terdampak bencana Sumatera.
Penyaluran bantuan dilaksanakan pada 12 Desember 2025 oleh KAI Logistik, anak perusahaan PT KAI (Persero) dengan total bantuan kolektif yang disalurkan mencapai lebih dari 700 koli atau setara dengan kurang lebih 3.000 kilogram (kg) atau 3 ton.
Bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan yang melibatkan partisipasi masyarakat luas, pelanggan, mitra usaha, serta insan KAI Logistik yang dihimpun selama periode 8–11 Desember melalui 20 service point KALOG Express yang tersebar di wilayah Jawa dan Bali.
"Kepedulian dan kolaborasi seluruh pihak menjadi kekuatan utama dalam memastikan bantuan dapat terhimpun dan tersalurkan secara terkoordinasi kepada masyarakat yang membutuhkan," kata VP of Corporate Secretary KAI Logistik Dwi Wulandari di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Pihaknya berupaya memastikan bantuan dari masyarakat dapat dikelola dan disalurkan secara terintegrasi, tepat sasaran, dan akuntabel. Pemanfaatan moda kereta api sebagai tulang punggung distribusi hingga titik konsolidasi merupakan bentuk kontribusi KAI Logistik dalam mendukung efisiensi dan keandalan logistik kemanusiaan.
Selanjutnya, KAI Logistik melakukan kolaborasi lintas institusi dalam proses pengiriman bantuan ke Aceh melalui jalur laut. Bantuan tersebut kemudian disalurkan kepada masyarakat terdampak sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan mekanisme penyaluran yang telah ditetapkan.
“Kami meyakini bahwa kolaborasi bersama institusi negara lainnya, merupakan elemen penting dalam memastikan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau masyarakat terdampak secara cepat dan aman. KAI Logistik berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung upaya penanganan dan pemulihan pascabencana,” tambahnya.
Melalui optimalisasi jaringan layanan dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, KAI Logistik berperan sebagai penghubung logistik yang memastikan proses penyaluran bantuan berlangsung secara terintegrasi dari titik pengumpulan hingga wilayah terdampak.
(Dani Jumadil Akhir)