BI Kirim Tambahan Uang Tunai ke Wilayah Bencana Sumatera

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 17 Desember 2025 19:43 WIB
Banjir di Sumatera (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan ketersediaan dan distribusi uang Rupiah di wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera tetap terjaga. Melalui koordinasi lintas instansi, bank sentral melakukan pengiriman pasokan uang tambahan guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah terdampak.

Deputi Gubernur BI, Ricky Perdana Gozali mengatakan, distribusi uang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jalur logistik yang tersedia, bekerja sama dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah.

“Kami sudah melakukan penambahan pengiriman uang Rupiah tambahan ke wilayah bencana melalui berbagai moda transportasi alternatif yang kita sudah lakukan,” ujar Ricky dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (17/12/2025).

Ricky menambahkan, pihaknya mengandalkan jaringan 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) di seluruh Indonesia untuk memastikan sirkulasi uang tunai tetap berjalan. Fokus utama saat ini adalah wilayah Sumatera bagian utara dan barat yang sedang dilanda musibah.

Kantor perwakilan yang bergerak aktif dalam pemenuhan kebutuhan ini antara lain BI Sibolga dan Lhokseumawe (Banda Aceh), BI Pematangsiantar (Sumatera Utara), serta BI Provinsi Sumatera Barat di Kota Padang.

“Kami berusaha memastikan bahwa penyediaan uang Rupiah ini tetap kami penuhi sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tegas Ricky.

 

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman memaparkan hasil asesmen sementara mengenai dampak bencana terhadap makroekonomi. Berdasarkan perhitungan hilangnya aktivitas ekonomi selama 32 hari di Aceh, Sumut, dan Sumbar, bencana ini diprediksi akan sedikit mengoreksi pertumbuhan ekonomi tahunan.

“Dampaknya itu kepada perekonomian memang agak negatif. Tetapi karena tadi masih perhitungan sementara, dalam PDB setahun ini perkiraannya baru minus 0,017 persen,” jelas Aida.

Aida menekankan bahwa perhitungan ini masih bersifat sementara dan sangat kompleks karena harus mempertimbangkan dampak sosial serta hilangnya nilai aset. Terkait inflasi, BI masih menunggu data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memberikan proyeksi yang lebih akurat di ketiga provinsi tersebut.

Secara keseluruhan, Bank Indonesia masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 2025 pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen, dengan inflasi yang terjaga dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya