JAKARTA - Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan awal pekan pada Senin (29/12/2025) dengan tren negatif. Mata uang Garuda terpantau kehilangan kekuatannya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan rilis data ekonomi Negeri Paman Sam yang menunjukkan hasil di atas ekspektasi pasar.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.773 per USD. Posisi ini mencerminkan pelemahan sebesar 28 poin atau setara 0,17 persen jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp16.741 per USD.
Pelemahan rupiah pada pagi ini sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga tergelincir terhadap dolar AS. Berikut adalah rangkuman pergerakan mata uang regional.
Baht Thailand memimpin pelemahan di Asia setelah anjlok hingga 0,46 persen, diikuti oleh peso Filipina yang tertekan 0,08 persen.
Ringgit Malaysia dan yuan China sama-sama mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, sementara dolar Hong Kong terkoreksi 0,04 persen dan dolar Singapura melemah tipis 0,008 persen.
Di tengah tren pelemahan, won Korea Selatan justru mencatatkan penguatan terbesar di Asia dengan kenaikan 0,58 persen, disusul oleh yen Jepang yang menguat 0,16 persen serta dolar Taiwan yang naik tipis 0,04 persen.