JAKARTA - Perusahaan di sektor hotel dan pariwisata, PT Eatertainment International Tbk (SMMT) segera merampungkan akuisisi enam perusahaan pengolahan produk ikan senilai Rp300 miliar.
"Kami sedang menyelesaikan akuisisi enam perusahaan ikan di kawasan Indonesia Timur," kata Corporate Secretary SMMT Susanti Nilam, di Jakarta, Selasa (2/6/2009).
Dia mengatakan, akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat bisnis perseroan yang selama ini bergerak di sektor pariwisata. Eatertainment merupakan induk perusahaan yang memegang lisensi waralaba (franchise) beberapa usaha restoran ritel seperti Paparons Pizza, Restaurant Ponde Rosa, Restaurant Amigos, dan Putt-Putt.
"Bisnis restoran akan tetap jalan, kita masuk ke perusahaan perikanan dengan tujuan untuk mengembangkan perseroan ke depan," kata Nilam.
Menurut dia, sebesar 60 persen produk ikan dari perusahaan yang akan diakuisisi akan diekspor ke luar negeri seperti ke Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Asia. Sementara 40 persen sisanya akan digunakan untuk bahan baku restoran yang menjadi bisnis utama.
Dia menjelaskan, sumber pendanaan aksi korporasi tersebut menggunakan kombinasi kas internal, suntikan pemegang saham dan pinjaman bank. Perseroan telah menganggarkan sekira Rp80 miliar, suntikan pemegang saham sekira Rp100 miliar, dan sisanya sekira Rp120 miliar akan didapat dari pinjaman bank Badan usaha Milik Negara (BUMN). "Tapi nama banknya belum bisa kami umumkan sekarang," katanya.
Sayangnya Nilam enggan menyebutkan nama perusahaan yang menjadi target akuisisi. Dia hanya mengungkapkan, setelah kesepakatan rampung perseroan akan mengumumkan nama mitra transaksinya tersebut. "Mungkin dalam dua pekan ke depan, nama-namanya akan diumumkan, kalau sekarang belum bisa kita ungkapkan karena masih dalam proses akuisisi," jelasnya.
Hingga akhir 2008, perseroan membukukan pendapatan Rp20 miliar dengan perolehan laba bersih Rp500 juta. Dengan akuisisi ini, pendapatan pada 2009 ditargetkan mencapai Rp150 miliar dengan laba bersih sekira Rp50 miliar. "Kontribusi terbesar kita harapkan dari enam perusahaan tersebut," kata Nilam.