JAKARTA - Kendati memiliki peluang untuk menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami tekanan sekarang ini.
"Dengan sinyal yang cenderung mix, maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan fase konsolidasi, setidaknya dalam jangka pendek," jelas Trimegah Securities kepada okezone di Jakarta.
Sebelumnya, penutupan perdagangan pasar saham AS pekan lalu tampak flat. Dow Jones Industrial naik 4,54 poin atau 0,04 persen ke 11.118,49. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 0,52 poin atau 0,04 persen ke 1.183,26 serta Nasdaq Composite Index naik tipis hanya 0,04 poin atau 0,00 persen ke 2,507.41.
Sentimen positif juga datang dari pengumuman inflasi hari ini. Di mana laju inflasi Oktober diprediksi lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang mencapai 0,44 persen.Bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah dinilai belum berpengaruh signifikan terhadap inflasi.
Trimegah memperkirakan pergerakan IHSG akan berada di kisaran 3.609-3.650, dengan saham pilihan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Sementara menurut eTrading Securities, dari chart stochastic telah melakukan death cross dan hingga sekarang belum terjadi golden cross tapi ada potensi untuk reversal dan dari RSI juga terlihat IHSG pada hari ini masih di area overbought.
Karena itu, ETrading memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 3.612-3.671 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain PT Internatinal Nickel Tbk (INCO), PT Akasha Wira International Tbk (ADES) dan PT Bukit Uluwatu Tbk (BUVA).
(Widi Agustian)