JAKARTA - Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service mengubah peringkat outlook PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) dari stabil menjadi positif usai merger PT Chandra Asri dengan afiliasinya PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA).
"Outlook positif merefleksikan manfaat yang diterima Chandra Asri sebagai hasil merger dengan Tri Polyta," ujar VP & Senior Analyst Moody's, Renee Lam dalam siaran persnya di Jakarta.
Moody's juga menetapkan kembali peringkat B2 kepada Chandra Asri. Menurut Renee, usai merger tersebut profil bisnis CAP akan mendapatkan keuntungan dari integrasi hilir yang didukung penambahan polypropylene serta basis pelanggan yang meluas.
"Merger juga akan mendorong penguatan basis ekuitas dan neraca kas yang lebih likuid dari posisi sebelum merger," katanya.
Ia juga memproyeksikan peringkat CAP bakal dapat dinaikkan jika perseroan melakukan tiga hal, yakni mempertahankan leverage utang yang rendah, program belanja modal (capex) yang tepat sasaran serta mempertahankan profil likuiditas dan fleksibilitas keuangan.
"Moody's melihat rasio utang yang di bawah 25 persen dan EBITDA 2-2,5 kali dapat menjadi indikator untuk menaikkan peringkat CAP," jelasnya.
CAP merupakan perusahaan hasil merger antara PT Chandra Asri dengan PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA). Merger ini menghasilkan perusahaan petrokimia terintegrasi dan terbesar di Asia Tenggara dengan aset USD1,5 miliar, setara dengan Rp 14,4 triliun.
Terkait efektifnya perdagangan saham perseroan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyarankan CAP untuk memperbesar porsi saham publik. Salah satu caranya, bisa dengan melakukan pelepasan saham publik ke dua (secondary public offering/refloat).
"Kita harapkan CAP melakukan refloat (pelepasan saham publik) lagi ke pasar agar porsi publik lebih besar dari saat ini sebesar lima persen," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito.
(Widi Agustian)