Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Reguk Manisnya Omzet dari Pedagang Biskuit Dadakan

Pebrianto Eko Wicaksono , Jurnalis-Senin, 20 Agustus 2012 |16:10 WIB
Reguk Manisnya Omzet dari Pedagang Biskuit Dadakan
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Ramadan merupakan bulan yang mendatangkan peluang. Banyak yang mencoba memperoleh keberuntungan saat bulan yang paling dinanti ini tiba.

Salah satunya yang memanfaatkan momen Ramadan iniadalah para penjual biskuit dadakan di Jalan Raya Bogor. Tepatnya di depan sebuah pabrik Biskuit.Para penjual ini sudah berjualan sejak awal bulan Ramadan hingga akhir Ramadan (malam takbiran) dengan lapak yang dibuat sementara.

Seorang pedagang biskuit dadakan, Rudi, mengaku dirinya sudah berjualan sejak 10 tahun lalu. Menurutnya, barang yang dijualanya lebih murah dari yang dijual di toko atau pasar swalayan.

"Kita ngambil dari pabrik. Bedanya Rp2.000, kita dapat diskonan lebih murah," kata Edi saat ditemui Okezone.

Edi mengaku tidak mengambil untung yang banyak hanya Rp1.000 sampai Rp2.000 untuk satu bungkus biskuit yang dijualnya. "Cuma upah ngantre saja, tapi kan kalau konsumen belinya banyak, untungnya kita juga jadi banyak," aku Edi.

Sementara, penjual biskuit dadakan Amirudin di tempat yang sama, mengaku mendapat untung sebesar Rp1 juta-Rp2 juta per harinya. Ia pun sudah berjualan selama enam kali atau sejak enam tahun yang lalu.

"Sehari Rp1 juta-Rp2 juta. Perbedaan harga Rp1.500-Rp2.000. Kalau belinya banyakan lumayan, untuk harga dari Rp20 ribu sampai Rp60 ribu," jelas Amirudin.

Menurut Amirudin, untuk penjualan pada Ramadan tahun ini terbilang menurun, karena jatuh pada tanggal pegawai yang tidak sedang gajian alias tanggal tua.

"Ramaian tahun kemarin. Soalnya tanggung tanggalannya. Tahun kemarin kan tanggal muda, orang sudah pada gajian," ungkap Amirudin.

Rumi, seorang pembeli mengungkapkan, dia sudah dua tahun menjadi pelanggan biskut di tempat tersebut. Menurutnya, harga biskuit yang dijual di tempat tersebut lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

"Sudah dua tahun biasanya untuk Lebaran, diantar ke saudara, lebih murah dibanding yang ada di toko, pilihannya juga banyak," tukas Rumi.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement