JAKARTA - Banyaknya kasus penipuan berkedok investasi juga menjadi kekhawatiran global sehingga menyebabkan krisis di Amerika Serikat (AS) pada 2008. Likuidnya produk Efek Beragun Aset (EBA) pun dikarenakan adanya kekhawatiran terkait dari investor yang memiliki kasus gagal bayar kredit perumahan.
"Oleh karena itu, sosialisasi terhadap produk EBA perlu dilakukan secara intensif agar investor tidak salah paham tentang produk ini," kata Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (18/9/2012).
Direktur Risk Management dan Kepatuhan PT Sarana Multigriya Finansial Trisnadi Yulrisman mengatakan, produk EBA saat ini memiliki rating AAA dan bisa menjadi pilihan yang menarik para investor selain surat utang lainnya. Pihaknya dinilai optimis terhadap produk EBA yang cukup tergolong baru.
"Kami akan secara rutin memberikan edukasi kepada investor baik ritel maupun institusi berkaitan keuntungan apa saja yang bisa didapatkan pada produk EBA ini," kata Trisnadi.
Trisnadi menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah berupaya untuk menyosialisasikan produk EBA dengan pihak regulator. Pihaknya juga menjalin komunikasi dengan bank-bank yang mengeluarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
"Kami menjamin produk ini sangat aman, walaupun KPR berubah-ubah, namun memberikan kepastian return yang cukup baik," tutup dia.