Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pembangunan Pabrik Loreal Terobosan Investasi Terbaik di Indonesia

Sandra Karina , Jurnalis-Rabu, 07 November 2012 |18:35 WIB
Pembangunan Pabrik Loreal Terobosan Investasi Terbaik di Indonesia
Ilustrasi (Foto: Corbis)
A
A
A

BEKASI - Perusahaan produk kecantikan asal Prancis, L’Oréal, menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk wilayah Asia Tenggara melalui pembangunan pabrik baru di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ke-43 ini senilai Rp1,25 triliun.

Pabrik ini akan memproduksi sebanyak 200 juta unit produk pada tahun depan dan 500 juta unit di 2015 mendatang, sementara itu produksi pada tahun lalu dari pabrik yang berada di Ciracas mencapai 125 juta unit. Di tahun ini, diharapkan produksi gabungan dari pabrik lama dan baru ditargetkan bisa mencapai 140 juta unit.
 
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Chatib Basri, mengatakan, pabrik L’Oréal tersebut merupakan yang terbesar di dunia. Selama ini, L’Oréal telah membangun pabrik di Meksiko dan Rusia. Pada tahun depan, perusahaan produk kecantikan ini juga akan membangun di Kairo.
 
Realisasi investasi L’Oréal, kata dia, mampu menjawab semua pertanyaan dari investor mengenai iklim investasi di Indonesia.
 
“Pabrik ini menyandang banyak sekali atribut positif yakni 70 persen orientasinya ekspor, bangun pusat evaluasi, training sumber daya manusia, dan peduli terhadap lingkungan. Perpaduan ini tidak gampang. Ini adalah smart investment,” kata Chatib seusai peresmian pabrik L’Oréal di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/11/2012).

Menurutnya, L’Oréal adalah perusahaan pertama yang membangun pabrik terbesar di Indonesia. Chatib menilai, keputusan mereka memilih Indonesia sebagai basis produksi Asia Tenggara, merupakan terobosan besar dalam sejarah investasi di Indonesia.
 
Senada dikatakan Menteri Perindustrian MS Hidayat. Hidayat menyambut baik keputusan L’Oréal yang membangun pabrik terbesarnya di Indonesia. Realisasi investasi L’Oréal, kata dia, mendukung perkembangan sektor industri di Indonesia, terutama industri kecantikan.
 
Hidayat menyebut, investasi L’Oréal sudah memenuhi semua persyaratan untuk mendapatkan fasilitas tax allowance.
 
“Dua hari lalu ketika saya mendampingi SBY ke Laos dan bertemu dengan Presiden Prancis, yang secara khusus menitipkan dua investor di Indonesia, salah satunya adalah Loreal. Saya sudah bicara dengan asosiasi kosmetika, mereka menyambut baik karena ini merupakan simbol Indonesia bisa menarik investasi di bidang kosmetika,” ucapnya.
 
Sementara itu, Executive Vice President Operations L’Oreal, Jean-Phillipe Blainpain, menjelaskan gelontoran Rp1,25 triliun itu adalah total investasi dalam kurun waktu enam tahun.

Menurutnya, pabrik baru tersebut akan memproduksi produk perawatan rambut dan kulit merek Garnier dan Loreal. Sebanyak 30 persen dari hasil produksi pabrik baru, akan dialokasikan untuk domestik dan 70 persen untuk ekspor.
 
“Sejalan dengan ambisi Grup L’Oréal untuk meraih satu miliar konsumen baru dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, pabrik baru merupakan jawaban atas meningkatnya permintaan pasar di Indonesia dan ASEAN yang mewakili potensi baru bagi pertumbuhan L’Oréal,” kata Jean-Phillipe.
 
Presiden Direktur PT L’Oréal Indonesia Vismay Sharma menyebut, bisnis L’Oréal di Indonesia terus memperlihatkan kinerja yang baik dengan rata-rata pertumbuhan penjualan hingga 30 persen, sehingga menjadikan L’Oréal Indonesia sebagai salah satu kontributor pertumbuhan utama bagi kawasan Asia Pasifik. Ke depan, pihaknya akan terus meningkatkan kontribusi dari L’Oréal Indonesia.
 
“Pertumbuhan penjualan menempatkan Loreal Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di pasar kecantikan Indonesia,” tandas Vismay. (gna)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement