Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investor Lebih Percaya Dolar, Rupiah Kembali Terkapar

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 31 Oktober 2013 |09:54 WIB
 Investor Lebih Percaya Dolar, Rupiah Kembali Terkapar
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Keputusan The Fed dini hari tadi kembali menegaskan perekonomian Amerika Serikat (AS) belum cukup kuat untuk dibiarkan berjalan tanpa stimulus. Sentimen ini ditanggapi oleh pasar yang kembali memercayakan dolar AS sebagai safe haven.
 
Bloomberg mencatat, Rupiah pada pembukaan non-delivery forward (NDF) pagi ini kembali melemah 60 poin atau 0,54 persen menjadi Rp11.235 per USD. Sementara Yahoofinance memantau Rupiah ada di Rp11.170 per USD.
 
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengungkapkan, The Fed kembali menyalahkan kebijakan fiskal yang terus menghambat pertumbuhan ekonomi. Walaupun tapering tidak dilakukan, pasar melihat The Fed tidak cukup khawatir untuk terang-terangan menyatakan penundaan tapering.
 
"Sehingga dipertahankannya stimulus malah direspons dengan penguatan Dollar Index bersamaan dengan Dow Jones dan S&P 500 yang terpangkas cukup dalam," kata dia dalam risetnya di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
 
Berdasarkan pernyataan The Fed, ke depan pasar masih akan terus dipengaruhi oleh pengumuman data-data perekonomian AS, khususnya penyerapan tenaga kerja dan data sektor perumahan.
 
Walaupun kemarin pasar Asia bergerak positif mengikuti hasil buruk data perekonomian AS dan harapan penundaan tapering, tidak semua mata uang berhasil menguat terhadap dolar AS.
 
"Rupiah, baik kurs Jisdor maupun kurs NDF satu bulan, melanjutkan pelemahannya sampai kemarin sore. Pagi ini kurs spot Rupiah dibuka naik ke Rp11.208 per USD," katanya.
 
Selain tekanan permintaan dolar AS yang biasanya tinggi pada akhir bulan, pengumuman data neraca perdagangan besok membawa aroma defisit kembali ke permukaan.
 
"Ditambah dengan Dollar Index yang terus menguat, Rupiah berpeluang untuk melanjutkan pelemahannya. Pagi ini optimisme penundaan tapering semakin terkikis," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement