Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Beberapa Barang Palsu yang Marak Beredar

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 16 Juli 2014 |20:55 WIB
Beberapa Barang Palsu yang Marak Beredar
Beberapa Barang Palsu yang Marak Beredar (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum, barang-barang/produk palsu yang beredar di Indonesia saat ini cukup banyak. Menurut survei yang dilakukan oleh Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) setidaknya ada 6 jenis komoditas palsu yang paling banyak beredar, antara lain software, kosmetika, farmasi dan obat-obatan, pakaian, produk dari kulit, makanan dan minuman serta tinta printer.

Servei ini dilakukan terhadap 591 responden di Jabodetabek dan Surabaya yang meliputi konsumen antara yang merupakan penjual dari produk-produk tersebut dan konsumen akhir yang merupakan pembeli dan pengguna produk-produk palsu tersebut.

"Sampel survei yang diperluas merujuk pada kegiatan pemalsuan yang mengalami kecenderungan untuk meningkat," ujar Ketua MIAP Widyaretna Buenastuti dalam siaran persnya, Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Dia menuturkan, dalam hasil survei yang sudah dilakukan, dinyatakan bahwa produk tinta printer menjadi produk palsu yang paling banyak beredar yaitu mencapai 49,4 persen, kemudian pakaian palsu 38,9 persen, produk dari kulit 37,2 persen.

"Sementara itu software 33,5 persen, kosmetika 12,6 persen, makanan dan minuman 8,5 persen serta produk farmasi 3,8 persen," terangnya.

Lanjut dirinya menungkapkan, masing-masing komoditas memiliki pangsa pasar tersendiri. Seperti tinta printer paling banyak dipakai oleh pelajar, pakaian oleh ibu rumah tangga. Kemudian produk dari kulit yakni ibu rumah tangga, software oleh pelajar, kosmetika oleh pembantu rumah tangga, makanan dan minuman oleh anak-anak, dan produk farmasi oleh pembeli tanpa resep dokter.

Sehingga kata dia, kerugian terbesar yang dialami konsumen sebagai pengguna produk palsu antara lain misalnya tidak mendapat layanan update untuk software dan tinta, kualitas produk yang tidak semestinya bagi pakaian dan barang-barang dari kulit.

"Serta membahayakan kesehatan pribadi untuk makanan, minuman, obat dan kosmetik," tutupnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement