JAKARTA - PT Blue Bird berencana menggunakan dana dari hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sekira 35,71 untuk melunasi pinjaman di beberapa perbankan.
"Kami targetkan langsung akan digunakan untuk pembayaran utang. Seminggu atau dua Minggu setelah IPO," ucap Direktur Keuangan Blue Bird Robert Rerimassie di Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Robert menjelaskan saat ini, total utang manajemen Blue Bird mencapai Rp3 triliun kepada beberapa bank yang akan dilunasi melalui dana hasil IPO.
"Per April tahun ini total utang kita Rp 3 triliun," katanya.
Lanjut dirinya mengungkapkan, manajemen Blue Bird berencana langsung melunasi sebagian utang ini karena menganggap beban bunga yang ditanggung sudah sangat tinggi rata-rata di angka 11 persen
"Bunganya rata-rata 11 persen, kita akan bayar sebagian. Karena bunganya sudah tinggi, yang kita bayar ada yang sampai di atas 200 bps, 300 bps di atas rata-rata bunga di pasar," paparnya.
Blue Bird memiliki pinjaman jatuh tempo November 2014 Rp400 miliar pada BCA. Selain itu ada pinjaman kredit investasi senilai Rp817,39 miliar. Pinjaman sindikasi dari Bank Permata, Bank DBS, Bank Bukopin, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, BCA dan Bank OCBC NISP. Artinya utang jatuh tempo Blue Bird mencapai Rp1,22 triliun
(Rizkie Fauzian)