JAKARTA - Konsultan Properti knight Frank melaporkan, selama semester I-2014 pertumbuhan pasar perkantoran di kawasan CBD Jakarta mengalami perlambatan.
Associate Director Consultancy & Research Knight Frank Indonesia, Hasan Pramudji mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang melambat dan euforia pemilihan presiden menjadi salah satu faktor melambatnya pasar perkantoran Jakarta di kawasan CBD.
"Yang paling terlihat adalah tingkat penyerapan di kawasan CBD pada semester I ini hanya 1.008 meter per segi. Ini terendah dalam 10 tahun terakhir. Pilpres ini yang membuat tenant jadi wait and see," kata Hasan, Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Walaupun, lanjut Hasan, meski tingkat penyerapan terbilang rendah, namun tingkat okupasi tetap mengalami kenaikan. "Ini lebih disebabkan oleh pengurangan pasokan dari gedung yang akan direnovasi," tambah Hasan.
Sementara itu, lanjut Hasan, sebanyak pasokan 1,4 juta meter persegi perkantoran akan masuk memenuhi Jakarta hingga akhir tahun. Namun, Hasan menilai, berdasarkan pengalaman sebelumnya, yang akan selesai tepat waktu hanyalah 60 persen.
(Fakhri Rezy)