JAKARTA - Jika wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan oleh Presiden terpilih Joko Widodo, maka diprediksi akan bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
"Apapun kalau naikkan harga BBM pasti akan memperlambat pertumbuhan ekonomi," Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Henri Saparini saat ditemui di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Selain itu, Henri menilai kebijakan tersebut bisa meningkatkan jumlah warga miskin di Indonesia.
"World bank rilis near poor-nya 68 juta yang miskin 28 juta dijumlah sudah jelas. Artinya kalau hari ini dinaikkan harga tanpa ada kebijakan kompensasi apa yang akan terjadi," tambahnya.
Impact-nya besar, lanjut Henri, termasuk daya beli. Serta berdampak juga pada daya saing UKM.
"UKM menggunakan juga BBM subsidi untuk mengangkut barang dagangannya. Studi kami UKM gunakan mobil plat hitam karena dia enggak bisa gunakan plat kuning. Kalau sampai ke tanah abang mereka enggak bisa masuk, artinya Daya saing Produk mereka akan terganggu," tukas dia.
(Rizkie Fauzian)