
Menurut dia, akibat masih buruknya sistem logistik di dalam negeri, banyak komoditas pangan yang terlambat sampai ke wilayah tujuan, sehingga tidak jarang membuat pangan tersebut menjadi buruk.
"Mereka ketika membawa ke sini kena air pasang, harusnya satu hari jadi tiga hari. Kemudian contohnya tadinya bawa 100 kg karena rusak barangnya tinggal 80 kg. Tapi dia harus tetap hitung 100 kg, belum ditambah cost lagi. Makanya infra harus benar-benar kita benahi," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)