Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tim Pemberantas Mafia Migas Jangan Hanya Pemanis

Hendra Kusuma , Jurnalis-Senin, 17 November 2014 |10:22 WIB
Tim Pemberantas Mafia Migas Jangan Hanya Pemanis
Ketua Time Pemberantas Mafia Migas Faisal Basri. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian ESDM telah membentuk tim reformasi tata kelola migas yang bertujuan memberantas keberadaan mafia migas di Indonesia. Tim tersebut nantinya akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai tata kelola migas yang baik.

Direktur Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan pembentukan tim reformasi tata kelola migas ini memang diperlukan, sesuai dengan jargonnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang ingin memberantas mafia migas.

"Tetapi bukan hanya sekedar pemanis, karena ini jargonnya Jokowi-JK, tapi apa yang direkomendasikan bisa dijalankan oleh Jokowi-JK, tetapi bukan hanya sebagai pemanis yang akhirnya mentah," kata Mamit ketika dihubungi Okezone, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Mamit menyebutkan, tata kelola migas di Indonesia ini sudah banyak yang tumpang tindih. Dengan adanya tim reformasi ini diharapkan pula bisa membuat minat investor kembali melakukan investasi di Indonesia.

"Terutama cadangan minyak kita yang terus berkurang, kita lihat peminat investor juga kurang, karena data-data yang kurang lengkap dan juga di laut dalam, distribusi juga perizinan yang cukup banyak, bahkan belum bekerja pun sudah dikenakan pajak," tambahnya.

Oleh karena itu, dia melihat pembentukan tim reformasi tata kelola migas ini sudah sesuai dengan jargonnya Jokowi-JK yang ingin memberantas mafia migas, dan hal tersebut diharapkan pula menjadi jawaban atas keresahan pemerintah mengenai mafia migas.

"Dengan dibentuknya reformasi ini menjadi lebih baik lagi, apalagi mau memberantas mafia migas, karena kan realitanya ada, karena orang pemburu rente," tutupnya.

 

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement