Adapun, kebiasaan manajemen PLN yang terus berulang dengan masih tergantung kepada BBM fosil yakni Solar dalam mengoperasikan pembangkit listrik, yang ternyata memberikan dampak kepada ongkos produksi yang besar.
Selain itu, penyebab lain yang membuat PLN sulit melunasi tidak maunya para manejemen untuk melakukan investasi yang jangka panjang, seperti panas bumi, panas matahari, micro hydro, biomass dan energi terbarukan lainnya.
"Mereka hanya berpikir bagaimana bisa menyediakan listrik dengan mudah dan cepat. Makanya pembelian pembangkit solar masih cukup tinggi," tambahnya.
Menurut Mamit, faktor selanjutnya yang membuat Sofyan Basir cs sulit melunasi utang PLN adalah berasal dari eksternal, seperti depresiasi Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Di samping itu, pembelajaran terhadap operasional cukup besar seperti gaji karyawan, modal kerja yang lain," tutupnya.
(Fakhri Rezy)