JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengeluhkan besaran cadangan devisa (cadev) Indonesia yang hanya USD111,1 miliar. Cadangan devisa tersebut tercatat pada Oktober 2014.
"Negeri sebesar ini terlalu disayangkan kalau cadangan devisanya hanya USD100 miliar lebih sedikit," kata JK di Gedung BEJ, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
JK menyebutkan, raihan cadev Indonesia sampai saat ini dikarenakan hasil ulah para eksportir yang sulit terkontrol oleh pemerintah. Di mana, para eksportir dalam melakukan bisnisnya tidak menempatkan devisa hasil ekspor di dalam negeri.
"Perilaku eksportir yang tidak terkontrol dengan baik. Kapal-kapal mengangkut apa saja dianggap sukses, tetapi devisanya tidak ditaruh di sini," tambahnya.
Menurut JK, jikalau para eksportir menempatkan devisanya di dalam negeri, maka perdagangan Indonesia akan lebih disiplin dan mampu memperbaiki pendapatan pajak Indonesia.
"Silakan ekspor tetapi devisa masuk agar perdagangan kita disiplin dan akan membuat pajak kita lebih baik," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)