"Dengan menjadikan New York nomor satu di Prime International Residential Index, jelas bahwa masa lalu kembali terulang, sebagai hasilnya, New York pun menunjukkan lagi daya tariknya kepada masyarakat investasi secara internasional," kata direktur senior di Knight Frank, Alistair Elliott.
"Tidak mungkin untuk memprediksi masa depan, namun dengan keyakinan terhadap ekonomi AS saat ini, maka prospek jangka pendek sungguh positif," tambah dia.
Kota di Amerika Serikat mendominasi peringkat teratas, dengan empat kota mereka masuk dalam jajaran 10 besar kota yang memiliki properti mewah. Sebaliknya, Asia yang memiliki empat pasar dalam jajaran 10 besar pada tahun sebelumnya, untuk tahun ini hanya menempatkan satu kota saja.
New York, kemudian diikuti oleh Aspen, Bali, Istanbul dan Abu Dhabi, antara 14,7-16 persen. San Francisco, Dublin, Cape Town, Muscat dan Los Angeles melengkapi posisi 10, dengan pertumbuhan 13,2-14,3 persen.
(Martin Bagya Kertiyasa)