"Untuk obligasi rencananya kami mungkin akan menerbitkan Rp3 triliun di kuartal I dan II," tutur Direktur Pemasaran FIF Astra Djap Tet Fa di Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Tet Fa mengatakan, saat ini kebutuhan pembiayaan dana perusahaan terbilang besar, yakni sebesar Rp35 triliun. Sementara untuk porsi pendanaan memang masih lebih besar dari dana pihak luar, yakni sekira dua pertiga dari keseluruhan.
Selain dari Obligasi, Tet Fa mengungkapkan pendanaan juga akan didapatkan dari perbankan, dan penerimaan pembiayaan konsumen.
"Keseluruhan pembiayaan baru, beserta repayment sekitar di atas Rp35 triliun, itu Rp3 triliun dari obligasi, sisanya ada banyak. Dari perbankan saja 30-35 persennya. Ada penerimaan dari angsuran dan lain-lain," imbuhnya.
Dengan total pendanaan tersebut, Tet Fa meyakini akan meraih target pembiayaan sepeda motor sebesar 1,4 juta unit. Menurutnya, FIF Astra saat ini mampu bertahan ditengah lesunya industri pembiayaan sepeda motor.
"Market total industri saat ini turun 9-10 persen. Tapi market kami sendiri meningkat 14 persen untuk motor baru saja. Total pembiayaan motor baru sekitar 210 ribu unit sampai Februari. Target tahun ini masih sama sekitar 1,4 juta unit," tandasnya.
Selain itu, FIF Astra tahun ini juga berencana akan melakukan ekspansi dengan menambah 20 cabang baru di pulau Jawa.
(Rizkie Fauzian)