JAKARTA – Pergerakan Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) hingga kini masih melemah. Rupiah kembali ke level Rp13.000 per USD, padahal sebelumnya sempat menguat kembali ke posisi Rp12.000 per USD.
Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, pelemahan pada Rupiah yang terjadi saat ini bukan hanya dikarenakan faktor eksternal, tetapi juga masih terdapat banyak persoalan dalam negeri yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
"Indonesia masih ada persoalan dalam negeri yang harus diselesaikan, contohnya utang luar negeri dan defisit neraca berjalan," katanya di Senayan City, Minggu (29/3/2015).
Oleh karena itu, tidak ada solusi yang cepat dalam menyelesaikan masalah tersebut sehingga pentingnya peranan struktur kebijakan pemerintah.
"Tidak ada solusi yang instan. Kalau kita intervensi terlalu besar, kita akan terus tergerus. Perlu antisipasi, lebih ke structure policy yang harus dilakukan pemerintah, hasilnya untuk jangka menengah dan jangka panjang," tutur dia.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzk)