Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, nilai investasi tersebut hampir sama yang dikeluarkan ConocoPhillips dalam kurun waktu empat tahun yang lalu.
"Jadi ConocoPhillips adalah partner yang penting dan tadi sudah disebutkan empat tahun terakhir mereka sudah spend USD2,5 miliar dan 3-4 tahun ke depan juga komit untuk investasi dengan nilai yang sama," paparnya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/3/2015).
Mantan direktur utama PT Pindad (Persero) ini menambahkan, dengan komitmen investasi tersebut, sangat penting bagi Indonesia. Terlebih lagi, harga minyak dunia masih mengalami pelemahan.
"Jadi itu sesuatu yang bagi Indonesia sangat penting, bahwa meskipun market sedang sulit, tetapi para investor tetap komitmen melakukan investasi ke depan," imbuhnya.
Sudirman menjelaskan, ConocoPhillips memang partner penting Indonesia. Hal ini ini dilihat dari sumbangan produksi gasnya mencapai 20 persen terhadap produksi nasional.
"ConocoPhillips adalah salah satu significant contributor untuk produksi nasional. Gasnya itu 20 persen datang dari ConocoPhillips, kemudian minyak mungkin 5-10 persen, kemudian elpiji menyumbang 24 persen dari kebutuhan nasional," paparnya.
Di sisi lain, produksi gas yang masih diekspor keluar negeri, nantinya lanjut Sudirman mengungkapkan, akan mulai ditambah alokasi gasnya untuk domestik. Hal itupun sudah menjadi komitmen ConocoPhillips.
"Tetapi prinsip-prinsip bahwa misalnya Domestic Market Obligation (DMO) gas mesti dijaga itu disampaikan. Saya melaporkan itu meskipun sebagian besar masih diekspor untuk tujuan international market, tetapi alokasi domestik sudah menjadi komitmen dan itu akan kita laksanakan dengan baik," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)