“Saya mengapresiasi CCAI sebagai pelopor dalam industri minuman di Indonesia yang produknya telah dipasarkan secara langsung kepada lebih dari 500 ribu pelanggan ritel baik di daerah perkotaan maupun pedesaan,” ujarnya.
Menperin menegaskan, pembangunan lini produksi CCAI di Cikedokan diharapkan dapat menjadi wahana pendorong bagi penambahan produk minuman nasional pada umumnya sekaligus melanjutkan pembangunan industri nasional sehingga makin handal di tahun-tahun yang akan datang.
Sementara itu, pijhak Coca-Cola mengungkapkan, unit produksi itu merupakan pembuktian komitmen mereka berinvestasi di Indonesia. Perusahaan raksasa asal AS itupun telah menyiapkan investasi sebesar USD 500 juta atau senilai lebih dari Rp 5 triliun untuk ekspansi pabrik, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan sumber daya manusia
"Investasi senilai USD 500 juta ini menegaskan kembali keyakinan kami pada Indonesia. Kami percaya dengan menciptakan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja lokal, kami dapat mendorong perekonomian dan pertumbuhan Indonesia," tutur Muhtar Kent, Chairman dan CEO The Coca-Cola Company pada kesempatan yang sama.
Sebagai perusahaan PMA, nilai investasi CCAI telah mencapai USD 90 juta pada tahun 2014 dengan kapasitas produksi minuman ringan sebesar 67,7 juta liter/tahun. Serapan tenaga kerja langsung sebanyak 12.000 orang dan ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung seperti agen dan pengecer.
(Rizkie Fauzian)