Selain itu, Huadian juga berniat untuk mengerjakan program baru kelistrikan Indonesia yakni program pembangunan proyek pembangkit listrik 35 ribu mw dalam lima tahun ke depan.
"Presiden mengatakan, beresin dulu yang lama. Yang 10 ribu mw pertama (FTP) itu banyak yang tidak optimal 60-65 persen dari leability, nah itu dibereskan, sekalian masuk ke proyek-proyek baru," jelasnya di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Sudirman mengungkapkan, selama ini pihak Huadian belum pernah menggarap proyek kelistrikan apapun di Indonesia.
"Enggak ada. Cuma Huadian berminat untuk membereskan yang 10 ribu mw terbengkalai itu," tegasnya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja bertemu dengan Delegasi China Huadian Hongkong Company Limited. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi ditemani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir.
Sedangkan dari perusahaan listrik asal China tersebut adalah Presiden China Huadian Hongkong Limited Zhow Lung Jun, Geng ke Cheng, Local Partner China Hudian Janto Soetanto, dan Dening Yao.
(Rizkie Fauzian)